Menulis Itu Mengikat Ilmu

Menulis itu mengikat ilmu. Ini perkataan sahabat Nabi Saw. Disebutkan dalam dalam Tafsir Ibnu Katsir ketika menafsirkan QS Al-'Alaq:4-5.

(الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ * عَلَّمَ الْإِنْسَانَمَا لَمْ يَعْلَمْ)

Alladzii ‘allama bil qalam. ‘Allamal ingsaana maa lam ya’lam 

“(Allah) yang mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. Mengajarkan manusia apa yang belum diketahuinya"

Ibnu Katsir menyebutkan adanya atsar (perkataan sahabat) yang mengatakan qayadul ‘ilma bil kitaabah yang artinya ikatlah ilmu dengan tulisan.

Dalam atsar juga disebutkan: “Barangsiapa mengamalkan apa yang diketahuinya, maka Allah akan mewariskan kepadanya apa yang tidak diketahui sebelumnya.”

Dengan demikian, menulis itu artinyia mengika, menyimpan, atau mendokumentasikan ilmu. Jika ditulis dalam bentuk buku, di media massa, atau di blog, maka ilmu itu akan bermanfaat juga bagi orang lain.

Menurut Imam Syafi'i, jika ilmu tidak dituliskan, maka laksana kita tidak mengikat hasil buruan sehingga mudah lepas atau hilang. Maka, menulislah! Go Blogging!